Salahkan Aku Jatuh Cinta?

0
Teman-temanku yang di rahmati oleh ALLAH,,
cinta kepda lawan jenis adalah salah satu fitrah yang tidak mungkin dihilangkan dari seorang manusia. Di dalam surat Ali Imran ayat 14, Allah berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga pernah bersabda, “Dijadikan kecintaanku dari dunia ini berupa wanita dan wangi-wangian serta dijadikan sebagai penyejuk mata bagiku pada saat aku mengerjakan sholat” (H.R Nasaai dan Ahmad)

Namun demikian sebagaimana yang kita ketahui bahwa syari’at Islam yang suci juga telah mengatur dan mengajarkan kepda kita tuntunan yang mulia untuk menjaga dan memelihara fitrah yang suci tersebut. Berikut tanggapan dari pertanyaan antunna:
  1. Cinta yang fitrah kepda lawan jenis harus disesuaikan dengan ketentuan syariat, dalam arti kita perlu melihat lalu menyesuaikan kriteria wanita yang sepantasnya kita cintai. Diantara kriterianya tentu saja yang harus kita cintai adalah wanita yang juga kira-kira dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jika kriterianya telah terpenuhi maka penyaluran dari fitrah tersebut adalah dengan melangsungkan pernikahan yang suci. Lalu bagaimana kalau kriterianya sudah sesuai tetapi kita belum siap untuk menikah? Solusi yang ditawarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah banyak berpuasa agar kita mampu menjaga pandangan dan mengekang syahwat agar tidak tersalurkan dengan cara yang diharamkan syariat.
  2. Mengenai mencintai lawan jenis secara diam-diam maka ini tidak dibenarkan apalagi jika membuat kita senantiasa memikirkan dan mengkhayalkannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda: “Sungguh Allah telah menetapkan bagi setiap manusia bagiannya dari perbuatan zina yang pasti akan mengenanya; zina mata adalah dengan memandang, zina lisan adalah dengan ucapan dan zina hati adalah dengan mengharapkan dan mengangan-angankan lalu kemaluan yang akan membenarkan atau mendustakannya”(H.R Bukhari dan Muslim)
  3. Sebagai solusi sementara (jika belum mampu menikah) ada beberapa hal yang perlu kami sarankan kepda antunna:
  • Isilah waktu anda dengan hal-hal yang bermanfaat dan jauhkanlah dari hal-hal yang sia-sia apalagi yang diharamkan oleh Allah karena biasanya pikiran dan banyangan kepada lawan jenis (yang belum halal bagi kita)
  • Berusahalah untuk senantiasa menjaga pandangan dan hindari berinteraksi dengan lawan jenis terkecuali pada saat yang sangat diperlukan itu pun dengan tetap harus menjaga batasan dan koridor syariat.
  • Banyaklah bergaul dengan saudara-saudara anda yang komitmen dan bisa menjaga pergaulan mereka dengan baik, karena dengan demikian anda bisa belajar dengan mereka tips-tips dan kiat praktis keluar dari masalah yang antunna alami.
  • Tidak kalah pentingnya anda harus terus menambah pengetahuan keislaman antunna dengan mengikuti ta’lim-ta’lim dan tarbiyah (pembinaan yang intensif), karena tidak bisa disangkal lagi bahwa ‘ilmu syar’i yang mapan merupakan benteng yang kokoh guna mencegah dan menahan arus dari gelombang syahwat serta ‘ilmu syar’i juga bekal yang sangat dibutuhkan dalam mengarungi bahtera keluarga kelak. Dengan catatan penting antunna harus selektif dalam mencari tempat kajian yang benar aqidah, manhaj, dan akhlaknya agar tidak bergabung dengan kelompok dan aliran sesat yang maikn marak di negeri kita.
  • Terakhir, tentu saja anda perlu berusaha sejak sekarang untuk menempuh jalan-jalan yang diperlukan menuju pernikahan yang suci berupa rezeki yang halal dan penopang hidup lainnya dan mengiringi usaha-usaha tersebut dengan do’a yang tulus kepda Allah agar dimudahkan jalan bagi antunna memasuki pintu pernikahan dan dipilihkan pasangan yang kelak akan membahagiakan antunna di dunia dan akhirat,